The Real Blog's Fan Box

Friday, January 28, 2011

Crop Circle Sleman

Astronom: Crop Circle Sleman Buatan Manusia

Pola yang diduga Crop Circle terbentuk di sebuah persawahan di dusun Krasakan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (24/1). Fenomena ini disadari warga sejak (23/1) pagi. TEMPO/Muh Syaifullah

TEMPO Interaktif, Bandung - Kalangan astronom di Bandung tidak yakin UFO sempat sowan ke Sleman, Ahad (23/1) kemarin. Mereka percaya crop circle di lahan pertanian di sana hasil karya tangan manusia, bukan makhluk luar angkasa.

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan pola-pola lingkaran teratur di tanah pertanian (crop circle) seperti di Sleman, Yogyakarta, sudah banyak dijumpai di luar negeri terutama di Inggris. Sebagian orang mempercayainya sebagai bukti kedatangan Unidentified Flying Objects (UFO). "UFO sendiri secara ilmiah dianggap tidak ada," kata Djamaluddin lewat blognya, Senin (24/1) setelah Tempo meminta penjelasannya soal dugaan UFO di Sleman.

Menurut dia, penjelasan kesaksian UFO cenderung bersifat hoax (kabar bohong), rekayasa, atau tergolong pseudosains (sains semu). Walau astronom meyakini adanya kehidupan di luar bumi, tetapi sampai saat ini belum terbukti ada bukti fisik makhluknya, apa lagi yang berkunjung ke bumi dengan pesawat antariksanya. "Masyarakat kadang terbawa informasi yang bersumber dari cerita-cerita fiksi ilmiah, termasuk dari film-film yang sebenarnya hanya khayalan," ujarnya.

Kalau UFO tidak ada, kata astronom senior itu, maka pola geometris crop circle dipastikan bukan disebabkan oleh manuver pesawat antariksa atau UFO. Pola geometris di Sleman dipastikan juga bukan disebabkan oleh puting beliung atau pengaruh elektromagnetik dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

"Puting beliung tidak akan menghasilkan pola yang rapi, SUTET pun tidak akan memberi dampak pola geometris, karena tanaman padi tidak terpengaruh oleh medan listrik," jelasnya. Dia menduga crop circle itu hasil rekayasa tangan-tangan kreatif, seperti terjadi di beberapa negara lain.

Pada 1990-an, kata Djamaluddin, dua orang Inggris membuka rahasia crop circle sebagai karya mereka. Mereka mempraktekkannya dengan menggunakan tali dan papan.

Mereka menancapkan satu tonggak sebagai pusat lingkaran. Lalu tali yang digantungi papan diputar mengelilingi tonggak tersebut. Radius lingkaran tergantung pengaturan letak papan. Pola garis lurus dan segitiga juga bisa dibuat dengan cara-cara yang kreatif.

Kepala Observatorium Bosscha Hakim L Malasan mengatakan, terlalu dini menganggap crop circle itu sebagai ulah UFO. Dia pun lebih condong menilai karya itu sebagai rekayasa manusia. "Bukan tidak percaya UFO, tapi belum yakin selama ini kita sudah kontak dengan makhluk luar angkasa," ujarnya, Senin (24/1).

sumber: tempo interaktif.com

Mendengkur